Kebakaran Hebat Melanda Pabrik Tahu di Gang Sirih, Warga Panik Berhamburan
0 menit baca
LENSACAMERA.COM, PANGKALPINANG – Kebakaran hebat terjadi di sebuah pabrik tahu yang berada di Gang Sirih, Kelurahan Opas Indah, Kecamatan Taman Sari, pada Senin (25/8) sekitar pukul 18.20 WIB. Peristiwa itu sontak membuat panik warga sekitar yang baru saja selesai melaksanakan sholat Magrib.
Menurut keterangan warga, api pertama kali terlihat dari bagian tengah bangunan pabrik. Tidak butuh waktu lama, kobaran api dengan cepat membesar dan melahap hampir seluruh bagian atap serta dinding bangunan yang sebagian besar terbuat dari material kayu. Asap pekat membumbung tinggi ke udara, terlihat dari radius ratusan meter.
Sejumlah warga yang mengetahui kejadian itu berusaha memberikan pertolongan dengan peralatan seadanya. Mereka menggunakan ember berisi air dan alat sederhana lainnya untuk mencoba memadamkan api. Namun, karena besarnya kobaran api, usaha warga tidak mampu menahan laju api yang terus menjalar ke seluruh ruangan pabrik.
“Saat itu banyak orang panik, kami hanya bisa siram air seadanya. Api makin besar, jadi kami menunggu mobil pemadam datang,” ujar salah seorang warga di lokasi.
Hingga saat ini, penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti. Aparat kepolisian bersama petugas pemadam kebakaran masih melakukan penyelidikan terkait asal mula api. Belum ada laporan korban jiwa akibat kejadian ini, namun kerugian material diperkirakan cukup besar karena pabrik tahu tersebut merupakan salah satu usaha produksi skala rumahan yang cukup aktif beroperasi setiap harinya.
Petugas pemadam kebakaran Kota akhirnya tiba di lokasi untuk melakukan upaya pemadaman. Proses pemadaman berlangsung cukup sulit karena api terlanjur membesar dan lokasi gang yang sempit membuat akses mobil pemadam sedikit terhambat.
Peristiwa ini menjadi perhatian masyarakat sekitar, ratusan warga terlihat memadati lokasi kebakaran. Aparat keamanan pun ikut turun tangan untuk mengamankan area agar warga tidak terlalu dekat dengan sumber api demi keselamatan.
(H.Wijaya)