Penimbangan Timah CV Torabika Manise Hadirkan Semangat Baru Bagi Penambang Rakyat Bangka

LENSACAMERA.COM, SUNGAILIAT, BANGKA – Kabar gembira datang bagi para penambang rakyat di wilayah Sungailiat! Kini mereka dapat melakukan penimbangan hasil kerja dengan nyaman dan transparan di Posko Penimbangan CV Torabika Manise, yang berlokasi di Air Kantung, Kabupaten Bangka.

Di bawah kepemimpinan Wastam Sahroni bersama tim hebat Waspip Aswin, Jon Heri, dan Desta, serta dukungan penuh dari Satpam Timah dan Satgasus, kegiatan penimbangan kini berjalan tertib, aman, dan penuh semangat kebersamaan. Para penambang pun menyambut positif langkah ini karena hasil jerih payah mereka kini lebih terukur dan dihargai dengan layak.

Setiap hari, para penambang datang membawa hasil tambang mereka, dan dengan senyum sumringah mereka melakukan penimbangan di posko. Suasana penuh kekeluargaan begitu terasa, seolah menjadi titik temu antara semangat kerja keras dan harapan hidup yang lebih baik.

Yang membuat semakin menarik, CV Torabika Manise memberikan harga pembelian yang berbeda sesuai kadar timah yang dihasilkan. Hal ini tentu menjadi dorongan bagi para penambang untuk terus menjaga kualitas hasil tambang mereka. Transparansi dan kejujuran menjadi nilai utama dalam setiap transaksi.

Kehadiran posko ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan penambang rakyat. Mereka kini tidak lagi bingung mencari tempat penimbangan yang adil, karena semuanya dilakukan dengan prosedur yang jelas dan hasil yang dapat dipercaya.

“Dengan adanya posko ini, kami merasa lebih dihargai. Setiap keringat yang kami keluarkan dibalas dengan keadilan dan penghargaan yang layak,” ujar salah satu penambang dengan penuh semangat.

Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pihak pengelola, pengawas, dan penambang dapat menciptakan suasana kerja yang positif. CV Torabika Manise berhasil menghadirkan harapan baru bagi masyarakat tambang, sembari memperkuat semangat gotong royong dan keadilan dalam tata niaga timah rakyat di Bangka Belitung.

(Red)