BREAKING NEWS

HNSI Bangka Barat Kecam Tambang Ilegal di Teluk Inggris: Nelayan Terancam Kehilangan Mata Pencaharian

LENSACAMERA.COM, BANGKA BARAT — Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka Barat, Prima Agusta, mengecam keras maraknya aktivitas tambang timah ilegal di perairan Teluk Inggris. Ia menilai praktik tersebut telah merampas ruang hidup nelayan sekaligus merusak ekosistem laut.

“Saya sebagai Ketua HNSI Kabupaten Bangka Barat mengecam aktivitas penambang ilegal di Teluk Inggris. Mereka beroperasi diam-diam dan jelas sangat merugikan nelayan,” tegas Prima saat dikonfirmasi, Jumat (29/8).

Teluk Inggris yang seharusnya menjadi zona tangkap ikan kini berubah menjadi arena eksploitasi tambang ponton selam. Dampaknya kian terasa: dasar laut rusak, air laut keruh, hingga habitat ikan terancam punah.

“Laut bukan lagi tempat nelayan mencari ikan, melainkan ladang rusak akibat kerakusan penambang ilegal,” ujarnya dengan nada kecewa.

Hukum Tumpul, Aparat Diminta Tegas

Meski razia gabungan sudah berulang kali digelar, penambang ilegal tetap nekat beroperasi kembali. Publik pun mempertanyakan ketegasan aparat dalam menegakkan hukum.

Prima menegaskan, HNSI akan terus mendesak aparat, khususnya Polres Bangka Barat, agar tak lagi sekadar melakukan razia seremonial.

“Kami berharap penegak hukum benar-benar memberikan efek jera. Kalau tidak, nelayan yang jadi korban paling besar,” katanya.

Siapa di Balik Tambang Ilegal?

Fenomena tambang ilegal di Teluk Inggris menyisakan tanda tanya besar. Mengapa sulit diberantas meski sudah ada penindakan? Apakah ada oknum yang membekingi? Apakah razia hanya formalitas tanpa tindak lanjut serius?

Hingga kini, jawaban atas pertanyaan itu masih menggantung. Yang jelas, tambang ilegal semakin beringas, sementara nelayan hanya bisa menjerit di laut yang kian rusak. 

(*)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image