Hutan Lindung Digasak, Tambang “Sinar Baru” Jadi Luka Lama — Nama H. Su Mencuat Sebagai Pengendali Utama

LENSACAMERA.COM, SUNGAILIAT — Deru mesin tambang kembali memekakkan telinga di jantung Hutan Lindung (HL) Sinar Baru, wilayah yang seharusnya menjadi benteng hijau Bangka. Bukannya dijaga, kawasan ini justru dijarah tanpa ampun oleh para penambang rakus yang menjadikan alam sebagai ladang keuntungan pribadi.

Sumber lapangan menyebut, aktivitas tambang ilegal di kawasan tambang 40, Sinar Baru, dikendalikan oleh sosok berinisial H. Su…, seorang pemain lama yang dikenal licin dan sulit tersentuh hukum. Ia diduga menjadi otak operasi tambang tanpa izin yang telah menggerus kawasan lindung tersebut.

Tak tanggung-tanggung, sejumlah alat berat disebut bebas keluar-masuk hutan, mengeruk tanah hingga porak-poranda. Lumpur dan bekas galian menganga seperti luka terbuka di tengah hutan yang seharusnya dilindungi.

Ketika dikonfirmasi oleh time media, H. Su… memilih bungkam seribu bahasa. Tidak ada jawaban, tidak ada klarifikasi — hanya diam yang mencurigakan, seolah merasa kebal dari hukum dan pengawasan.

> “Kami heran, kenapa bisa bebas sekali. Ini bukan tambang kecil-kecilan, Bang. Sudah jelas di hutan lindung. Tapi tidak ada yang berani sentuh,” ujar salah satu warga dengan nada kecewa.

Ironis, di tengah gencarnya pemerintah menggaungkan komitmen penyelamatan lingkungan, tambang ilegal di Sinar Baru justru dibiarkan menggila. Seakan hukum hanya berani kepada rakyat kecil, tapi tumpul saat berhadapan dengan pengusaha besar yang punya uang dan jaringan kuat.

Kini, Hutan Lindung Sinar Baru bukan lagi tempat burung bernyanyi atau air mengalir jernih. Yang tersisa hanyalah suara mesin, bau solar, dan kerak keserakahan manusia.

Jika aparat penegak hukum masih memilih diam, maka jangan salahkan alam ketika ia balas dengan bencana. Karena setiap pohon yang tumbang, akan membawa kutukan bagi mereka yang menebangnya tanpa nurani. 

(Red)