Istighotsah Membangun Perdamaian: Revolusi Akhlak dan Mental Menuju Negeri Serumpun Sebalai yang Damai dan Bermartabat
0 menit baca
LENSACAMERA.COM, PANGKALPINANG — Dalam semangat kebersamaan dan keimanan yang mendalam, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menggelar Istighotsah Membangun Perdamaian serta Revolusi Akhlak dan Mental, sebuah kegiatan religius yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat moral, spiritual, dan kesadaran sosial demi mewujudkan kedamaian di negeri Serumpun Sebalai. Acara ini dijadwalkan berlangsung pada 17 November 2025 pukul 14.00 WIB di Kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan istighotsah ini diinisiasi oleh Dr. (H.C.) Hidayat Arsani, S.H., dan Hellyana, S.E., sebagai bentuk doa bersama dan refleksi kebangsaan untuk memperkokoh nilai-nilai persaudaraan, persatuan, serta kesejahteraan masyarakat. Dalam suasana dunia yang semakin kompleks, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk kembali menata hati dan pikiran agar tidak terjebak dalam dinamika hukum dan politik yang menguras energi persaudaraan sesama anak negeri.
Dengan mengusung tema besar “Membangun Perdamaian serta Revolusi Akhlak dan Mental untuk Hidayat Arsani dan Hellyana agar Tidak Memelihara Hukum Politik di Negeri Serumpun Sebalai”, istighotsah ini menjadi ajakan terbuka bagi seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, serta masyarakat umum untuk hadir dan bersama-sama meneguhkan komitmen moral dan spiritual. Inilah wujud nyata dari upaya mewujudkan Kamtibmas yang aman, harmonis, dan religius di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Acara ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah gerakan hati yang tulus. Dalam lantunan doa dan dzikir bersama, diharapkan setiap jiwa yang hadir dapat merasakan kedamaian batin serta semangat baru untuk menjaga persatuan di tengah keberagaman. Di saat berbagai tantangan sosial, politik, dan hukum datang silih berganti, istighotsah ini menjadi ruang untuk menenangkan diri dan memperkuat keimanan sebagai pondasi membangun masyarakat yang berakhlak dan bermental kuat.
Hidayat Arsani dan Hellyana menegaskan bahwa revolusi akhlak bukanlah sekadar slogan, tetapi panggilan nurani untuk memperbaiki diri, memperkuat solidaritas, serta menumbuhkan budaya damai dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini, mereka berharap lahir generasi Bangka Belitung yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga luhur dalam moral dan bijak dalam bersikap terhadap perbedaan.
Dengan penuh harapan, gema doa dari acara istighotsah ini akan menjadi sumber kekuatan spiritual bagi masyarakat Kepulauan Bangka Belitung. Dari bumi Serumpun Sebalai, semoga lahir ketenangan, persaudaraan, dan kedamaian yang menyelimuti seluruh penjuru negeri — menjadikan Bangka Belitung sebagai contoh daerah yang rukun, beradab, dan senantiasa diberkahi Allah SWT. (Red)

