Ryan Fabryan Taufani: Anak yang Mampu Wajib Tanggung Jawab, Jangan Serahkan Orang Tua ke Bansos
0 menit baca
LENSACAMERA.COM, BANGKA, 04 September 2025 – Sekretaris Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Bangka, Ryan Fabryan Taufani, menyoroti penyaluran bantuan sosial pemerintah, khususnya Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Menurutnya, bantuan ini harus diberikan kepada masyarakat yang benar-benar berhak dan membutuhkan.
Ryan menegaskan, jangan sampai program sosial justru menjadi celah bagi pihak-pihak yang masih tergolong mampu tetapi tetap mengandalkan bantuan pemerintah. Ia mengingatkan pentingnya tanggung jawab anak terhadap orang tua.
“Kalau kamu masih mampu, maka tanggunglah orang tuamu sendiri. Jangan serahkan orang tuamu kepada bantuan pemerintah. PKH dan BPNT itu diprioritaskan untuk warga miskin, bukan keluarga yang sebenarnya mampu tapi pura-pura tidak berdaya,” tegas Ryan.
Ia menjelaskan bahwa penerima PKH adalah keluarga miskin dan rentan yang memiliki komponen seperti ibu hamil, anak usia dini, pelajar SD hingga SMA, penyandang disabilitas berat, serta lanjut usia. Sementara BPNT diperuntukkan bagi keluarga miskin guna memenuhi kebutuhan pangan pokok mereka.
“Kalau keluarga masih mampu menanggung kebutuhan orang tua atau anak-anaknya, maka tidak pantas mengambil hak mereka yang benar-benar membutuhkan. Mari kita sama-sama mengawasi agar bantuan tepat sasaran,” tambahnya.
Ryan juga menekankan pentingnya peran pendamping sosial sebagai perpanjangan tangan Kementerian Sosial RI dalam menyalurkan bantuan. Para pendamping sosial bekerja sama dengan Dinas Sosial, pemerintah desa/kelurahan, kepala lingkungan, hingga RT.
“Segala prosedur maupun data penerima bantuan dilakukan dari bawah. Karena itu, verifikasi dan validasi data sangat penting dan harus benar-benar akurat. Saya minta agar pendamping sosial betul-betul mengecek kondisi di lapangan. Jangan sampai penerima mengaku miskin padahal mampu, jangan sampai ada anak yang masih sanggup namun ingin lepas tanggung jawab,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat bahwa bantuan sosial bukanlah gaji tetap.
“Bansos itu bukan gaji, ini harus dipahami. Wajar bila suatu saat penerima tidak lagi mendapatkan bantuan, karena setiap penerima selalu diverifikasi dan dinilai oleh pendamping sosial bersama pihak terkait. Jadi jangan kaget bila ada pergantian penerima, sebab bantuan harus bergilir sesuai kondisi masyarakat yang paling membutuhkan,” jelas Ryan.
Lebih lanjut, ia memastikan bahwa Ormas Laskar Merah Putih Bangka tidak akan tinggal diam bila menemukan adanya penyalahgunaan.
“Saya pastikan Ormas LMP Bangka siap mengawal program bantuan pemerintah agar tepat sasaran. Jangan dijadikan main-main, apalagi playing victim,” tegasnya.
Ryan menutup dengan ajakan agar seluruh masyarakat menumbuhkan kesadaran sosial dan menjunjung tinggi kejujuran. Menurutnya, keberhasilan program bantuan tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada tanggung jawab moral keluarga serta integritas penerima manfaat.
(*)